Skip to content Skip to footer

Penggunaan Fly Ash Sebagai Bahan Baku Semen

Industri semen menyumbang sekitar 7% kadar emisi CO2. Emisi ini dihasilkan dari pembakaran batu bara, bahan baku pembangkit listrik dominan yang digunakan industri semen di Indonesia.

Bosowa Beton memitigasi emisi pembakaran batu
bara tersebut dengan memanfaatkan Fly Ash, limbah produksi PLTU sebagai campuran beton. Bosowa Beton menggunakan 40% campuran Fly Ash untuk beton produksinya. Inisiatif ini selain mampu menekan angka emisi udara namun juga sukses menghasilkan produk beton dengan kualitas yang lebih baik.

Pengelolaan Limbah Medis

Limbah medis mengandung mikroorganisme
yang berpotensi membahayakan dan dapat menginfeksi pasien rumah sakit, petugas kesehatan, dan masyarakat umum. Potensi bahaya lainnya adalah kemungkinan memicu mikroorganisme yang resistan terhadap obat yang menyebar dari fasilitas kesehatan ke lingkungan.

Pengelolaan limbah medis adalah tanggung jawab setiap Institusi medis, termasuk RS Primaya Makassar. RS Primaya Makassar melakukan pengelolaan limbah medis secara komprehensif dan menurut pada ketentuan yang ada.

RS Primaya Makassar memilah limbah medisnya dalam dua kategori, yakni limbah cair dan limbah padat. Untuk penanganan limbah medis cair, RS Primaya Makassar mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Instalasi ini menagani sekitar 20 – 30 kubik limbah medis cair RS Primaya Makassar setiap harinya.

Sementara untuk limbah medis padat, RS Primaya Makassar menggunakan teknologi incinerator, sebuah proses terpadu pembakaran limbah pada suhu tinggi. Pengelolaan limbah medis padat ini bekerja sama dengan pihak ketiga dan dilakukan di luar kota Makassar. Setiap harinya limbah medis padat ini diangkut menggunakan transporter untuk dibawa ke incinerator.

Inisiatif Hemat Energi

Menara Bosowa berkomitmen terhadap penggunaan energi yang bertanggung jawab dengan menerapkan praktik hemat energi pada interval tertentu. Inisiatif ini dilakukan pada jam istirahat kantor, yaitu pukul 12.00 hingga pukul 13.00 WITA, dan juga menjelang jam pulang kerja, dari pukul 16.00 hingga berakhirnya jam operasional kantor. Penghematan energi ini dilakukan dengan cara

AC sentral dimatikan dan memonitor peggunaan lampu pada ruangan yang tidak terpakai. Inisiatif ini berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi.

Mitigasi Bau Limbah Pabrik

PT Bantimurung Indah beroperasi sebagai industri pengolahan rumput laut dalam grup Bosowa. Namun pengolahan rumput laut yang dilakukan PT Bantimurung Indah dapat menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mengganggu pemukiman masyarakat sekitar.

Untuk mengatasi masalah ini, PT Bantimurung Indah melakukan upaya mitigasi bau yang berasal dari limbah pabrik ini dengan menanam pohon di sekitar kolam limbah. Pohon- pohon ini dapat membantu meminimalkan dan mengurangi bau tidak sedap yang mengganggu area sekitar pabrik.

Program Pemilahan Sampah

Universitas Bosowa bersama dengan Bosowa Peduli, menggelar inisiatif Makassar Memilah Sampah (MMS), sebuah program pemilahan sampah terpadu. Tujuan
utama dari program ini adalah untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengkategorikan sampah sesuai jenisnya dan edukasi pengelolaan sampah yang tepat. Bagian utama dari program

ini adalah pembuatan tempat sampah untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang. Limbah daur ulang ini kemudian diproses untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis. Kolaborasi ini melibatkan mahasiswa Universitas Boswa, tim Bosowa Peduli, dan sejumlah komunitas pencinta lingkuangan.